Category Archives: diary santri

Selamat Hari Iedul Adha…

Yah meskipun dah telat ngucapin selametnya, tak masalah untuk posting tulisan about its….

Ini pertama kalinya ane merasakan iedul adha di tempat yang jaauuuh dari rumah, dan sekaligus menjadi pengalaman tersendiri bagi ane.

Malam ied-nya, temen-temen ane yang di Mahad Al-Islam pada pulang, sedangkan ane tetep disini, purbalingga, hiks… gpp laah.
Dan alhamdulillah mereka nggak pernah melupakan ane, malam itu banyak sms masuk ke hpq n banyak yg call, gantian jadinya…. Subhanallah wal hamdulillah, ane dapat temen2 seperti mereka. Semoga Allah selalu menolong kalian, memudahkan urusan kalian my friends… Amiin

Dan inilah malam takbiran….

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar…

Laa ilaaha illallahu wallahu akbar…

Allahu akbar wa lillahil hamd…

Subhanallah… gema takbir memenuhi langit yang luas ini……… menentramkan hati yang melantunkannya serta yang mendengarnya (hatinya tentrem krn besok makan daging kale… hehe)…

N pagi yang indah, ane ngantuk berat, coz malamnya ane dapat giliran jaga malem, jaga kambing yang lgi galau haha. Heran dech, masak kambingnya kalo ditinggal sendirian teriak-teriak… ntar kalo ditemenin diem dah…. huh capek ane…. tak apalah, besok kau kan disembelih kambing….
haha, akhirnya ku paksakan untuk menikmati hari yang indah ini dengan membuka mata selebar-lebarnya………. berjuaaang….!!!

ba’da sholat

Read the rest of this entry

Cah Mejitan

“CAH MEJITAN”, begitulah ane dipanggil sewaktu kecil di desaku tempo doeloe. Bukan cuma ane sih, tapi juga para temen-temen seperjuanganku. Panggilan tersebut meluncur dari mulut-mulut beberapa anak desaku, dan juga dari desa sebelah tentunya. Trus gw harus bilang WOW gitu..

Sebuah panggilan bernada mengejek kedengerannya. Panggilan ini menjadi sebutan kami. “mesjit”, nggak tau kenapa bunyinya jadi begini, mungkin maksud mereka “masjid”. Nggak tau kenapa juga mereka aneh-aneh menyebut kami dengan sebutan itu? Mungkin karena kami selalu pergi ke masjid, tapi apa mereka nggak ke masjid, pasti ke masjid kan? Tapi mungkin juga kerena kalo keluar, kita mesti keluar dari masjid, entah together ato dewe-dewe. Nggak setiap waktu kan kalo kita keluar dari masjid. Read the rest of this entry

Qira’atul Kutub

Kegiatan Qiraatul Kutub alias Membaca kitab memang sudah menjadi salah satu sederet kriteria sosok makhluk yang disebut ‘santri’. Tak lepas di ponpes ane dulu juga berlangsung kegiatan satu ini, every day, kulla yaum, kecuali hari libur yaitu Jum’at. . Qiraatul kutub dilaksanakan di maktabah dan diawasi oleh 2 penjaga (siapa tuh?), siapa lagi kalo bukan ustadz atau ustadzah. Tempoe doeloe, sewaktu masih Tsanawi, pada akhir jam, setiap santri diwajibkan merangkum dan menerangkan secara ringkas apa yang dibacanya pada waktu baca tersebut dan akan didengarkan ustadz penjaganya. Dan sekarang baca sendiri, ngrangkum sendiri, ntar nyampe’ di kamar bagi-bagi begitu…. Fonemena yang menghiasi dunia santri yang indah-indah gimana gitu… hehe. Di sini pun juga tak lepas dari kegiatan yang satu ini, bahkan setiap hari, jam, maktabah itu terbuka. Kita boleh membaca kitab kapan saja dimana saja.

Ni foto temen ane di maktabah

Read the rest of this entry

Lembaran baru

yah…. dah sekian lama nyantri di kota Solo, akhernya ane bisa nyantri di tempat lain, dan inilah pertama kalinya ane skolah jaauuuuh dari rumah……

Mulai akhir september kemarin laah ane nyampek di islamic boarding school baruq, yaitu MATQ Elsukhari, Purbalingga

Ane berangkat dari Solo sekitar pukul 8 pagi dan sampai di tempat tujuan sekitar pukul 16.30 laah… yah cukup lama di bus….. lumayan pegel laaah, tapi bisa dijadiin pengalaman tersendiri. Sampai di tempat ana n sohib ane disambut dengan hangat, terlihat beberapa santri menghafal Al-quran di serambi masjid.

Setelah mengisi forulir pendaftaran (padahal udah telat banget hehe, ni kan september sharusnya juni kemaren hehe), kami disuruh istirahat n makan. Besoknya tes hafalan n qiraah kutub arabiyah oleh Ustadz pengampu hafidz dan mudirnya langsung. Read the rest of this entry

Majlis Syuro Ikhwan

Catatan ini ku tulis seusai Pak Rois Am, Al-Akh Benu mengumpulkan para a’dlo’nya alias para mentri dan. Kebetulan ane memegang jabatan sebagai Qismu Miyah alias Bagian Perairan Asrama. Majlis Syuro ini sudah menjadi rutinitas, minimal sebulan sekali, walau dua kali pun pernah. Ijtima’ ini memang kehendak Pak Rois Am sendiri, beliau ingin mengevaluasi program-program yang dia jalankan karena itu merupakan kewajibannya.

Musyawarah memang sangat urgent dan berguna buat kelancaran hidup. Bahkan di setiap aspek kehidupan ini memerlukan yang namanya musyawarah ini. Kalo bahasa mudahnya ‘diskusi’, sharing de el el. Yaps… Bahkan di KBBI pun musyawarah pun didefinisikan dengan pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah; atau perundingan; atau perembukan. Allah subhanahu wa ta’ala berkalam di dalam Surat As-Syuro ayat 38:

وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ

“Dan perkara mereka adalah (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka.”

Syeikh Sa’di menerangkan di dalam kitab tafsirnya bahwa perkara di sini mencakup perkara yang menyangkut agama dan dunia. Jika ada permasalahan maka dirundingkan. Hasan Bashri rahimahullah berkata:

مَا تَشَاوَرَ قَوْمٌ إِلاَّ هُدُوْا لِأَرْشَدِ أُمُوْرِهِمْ

“TIdaklah suatu kaum itu bermusyawarah kecuali mereka akan ditunjuki kepada paling benarnya perkara-perkara mereka”. Read the rest of this entry

Santri Ngomong Ce-I-eN-Te-A

Santri Ngomong Cinta

Hari ini terasa berat-berat ringan pada diri ini. Yah pengen ngomong soal cinta nih. Mencintai adalah salah satu fitrah yang Allah anugrahkan kepada manusia. Perasaan cinta banyak didefinisikan oleh kalangan muda dengan “perasaan saling mencintai antar dua insan yang berlawanan jenis”. Sebenarnya cinta itu umum.

Disisi lain, cinta itu bisa berbahaya. Cinta yang berlandaskan emosi, hawa nafsu dan segala sifat yang berefek buruk.

Manusia dianugrahi perasaan ini untuk bisa hidup di dunia ini, sejahtera dan aman, yaitu cinta yang suci, cinta yang tidak melanggar aturan Allah.

Sewajarnya lelaki punya rasa ini terhadap lawan jenisnya, begitu pula sebaliknya. Kita tidak bisa memungkirinya, kita tidak akan bisa membohongi perasaan kita sendiri. Sebagai lelaki aku juga pernah jatuh cinta. Seneng karena kecantikan seseorang itu bukan cinta tapi terpesona, seneng karena sesantunan seseorang itu takjub. Trus gimana dong?

Kala kita mencintai seseorang, kita belum tahu apakah ia juga mencintai kita. Makanya ada omongan ‘cinta tak harus memiliki’. Memang tak harus, kita juga tak boleh memaksakan ia untuk mencintai kita. Hal-hal seperti inilah yang bisa membuat hati ini terluka, makanya jangan suka bermain cinta. Gunakan cinta sebagai salah satu cara untuk menggapai rahmat dan pahala Allah. Jangan karena cinta seseorang kita menjadi gandrung karenanya, kita tahan diri kita untuk menyusun cinta suci di hari esok. Hari dimana cinta kita menjadi halal kepada kekasih kita.

Ditulis saat diri ini menahan cinta yang bergejolak entah kenapa.